Rabu, 29 Juni 2011

ibeng 18 agustus 2001

kala pertama kali nya aku tidak ingin menyakiti seseorang yang aku temui. kala pertama kalinya aku merasa waras tidak sakit jiwa. disini lah aku tanpa mu..

dear ibeng,
aku adalah masa depanmu, aku akan membantu apa pun yang kau butuhkan untuk mendapatkan apa yang kau inginkan.


"permainan apa lagi ini. siapa yang mempermainkanku"
"aku bosan menjadi mainan"
"aku adalah.. masa depanmu.. aku akan membantu apa pun yang kau butuhkan.. untuk mendapatkan apa yang kau inginkan.. "
"siapa ghaf?"


Selasa, 28 Juni 2011

dammar 17 agustus 2001

hidup ini tidak pernah mudah, dammar harus melalui banyak kisah sebelum dia sampai pada tahap ini. ibunya masih hidup, begitu juga ayahnya, dan juga adik adiknya. mereka begitu hidup dan ada disini. namun mereka tidak pernah berani mencampuri hidup dammar, karena dammar sendiri membatasinya.

dammar begitu menghayati fikirannya hingga tidak sadar ada seorang pemuda dihadapannya yang menatapi nya dari tadi
"lagi lagi aku menemukan mu sedang hilang kontrol kesadaran mu mar"
dammar terkejut, bagaimana orang ini bisa ada disini?
"wow, kamu tiba tiba ada disini, ada yang bisa aku bantu warman?"
dammar hanya mencari sisa sisa kata kata basa basi yang ada dikepalanya dan langsung mencetuskannya
"tidak ada mar, hanya ingin mengunjungi teman lama, apa kabarmu?"
dan warman pun menjawab seadanya.
"aku baik saja, seperti biasa, mau coba icecream baru ku, rasa oreo banana cheese, kamu pasti suka" tawarnya tulus
"terima kasih, " jawab warman menyetujui
"mana adik kembarmu? bakalan tambah seru kalau ada mereka" tanyanya penasaran
"aku juga berfikir begitu, tapi mereka begitu sibuk dengan kegiatan sekolah mereka" jawabnya dengan wajah sedikit kecewa.
sambil menyodorkan minuman racikannya, dammar pun menatap warman, dalam, dan penuh makna. seperti makna kebencian.
"kamu tau man, kamu berbeda dari masa smu dulu, kamu begitu terlihat bijaksana.. bagaimana mimpi mu? masih tetap sama?"
warman menjawab dengan terbata bata, terlihat tidak fokus, seperti ada rasa takut di dalam kepalanya. takut untuk melawan.
"aku tidak tau, tapi menurutku kamu tetap sama, tidak berubah sedikipun..dan kamu tau mar, itu bukan lagi mimpi, aku mewujudkannya"
tiba tiba dammar berusaha mengalihkan pembicaraan
"bagaimana kabar ibu?"tanyanya
"ibu baik, katanya dia merindukanmu. " jawab warman santai
"sudah lama aku tak datang kerumahmu, aku akan main nanti sore..mungkin bersama meina" lanjut dammar penuh basa basi
"wah meina, apa kabarnya?" tanya warman
"dia baik, sama seperti dulu" jawab dammar sekedarnya
"ok, aku tunggu ya nanti sore, btw, thanks minumannya, enak sekali. bye" terdengar ulus
"kamu hati hati, take care." balas dammar.

dan warman pun pergi meninggalkan cafe milik temannya itu. walaupun di dalam kepalanya dia masih bingung. apa yang sebenarnya terjadi selama ini, apa yang dia inginkan dari dammar.

sedangkan dammar tersenyum sinis, seperti biasa, dia tidak pernah punya fikiran optimis. selalu pesimis. dan selalu sinis. mengambil telepon genggamnya dan menghubungi meina. sobat karibnya.
"mei, ntar sore lu sibuk ga? temenin yuk ke warman"
"wot? ke warman? ngapain?"
"mainn, kaya dulu"
"mar, aku gasalah denger? mending ga usah deh, aku gamau hal hal kaya dulu terulang lagi.."
"tenang aja deh, yang penting lu temenin gw ya.. "
"sip. sampai nanti sayang "
klik

saat nya menyusun rencana..

ibeng 17 agustus 2001

siang itu begitu panas, membuat semua orang yang berada di tempat itu terkesiap sangking panasnya. semua orang menginginkan minuman lebih. lebih banyak, dan lebih dingin. entah memang karena matahari yang begitu panas, atau memang global warming semakin meraja lela. siang itu begitu membara, dan berkeringat.
tak terkecuali ibeng, dengan kaus sebahunya yang tipis dan basah kuyup dia tetap mengetik kata kata di keyboardnya.

dear ghaf,
bagaimana kamu bisa tau ini aku, aku bahkan tidak pernah mengenalmu. kau mungkin hanya puing puing masa lalu atau pun masa depanku. aku hanya ingin tau bagaimana kau mengenalku.

tertanda,
ibeng

begitu bunyi pesan yang dikirim ibeng ke ghaf, setelah sebelumnya ibeng menerima pesan misterius dari orang yang bernama ghaf ini. dia datang begitu saya tanpa di tebak, mengiriminya pesan email, seakan akan sudah kenal ibeng sejak lama..

ibeng menanti balasannya sambil menyeruput es kelapa yang dimintanya kepada sahabatnya melinda.
aku hanya berdiri disini, membisu. menutup mata dan telinga ku. tak peduli sapa yang peduli. siapa yang melihat. setauku suara itu akan tetap bergema. semampuku ku ungkap semua di depan wajahmu, dengan buihmu. dulu aku begitu memujamu, dengan semua yang kau punya, dengan semua yang kita lalui. sekarang semua hanya menjadi busa. hilang ditiup angin. kau hanya serpihan kecilnya. dan nyatanya memang hidupku jauh lebih luas dari hanya kamu..

kesedihan itu pasti terlewati, dan hanya akan menjadi kenangan, ketika aku ingin mengenangnya.
kebahagiaan juga begitu, tapi aku selalu ingin mengenangnya.


Kamis, 09 Juni 2011

Rabu, 18 Mei 2011

puisi dammar.

kamu ga perlu ada buat aku, kalau kamu masih cari orang lain.
aku yang merindukanmu, menanti kepulanganmu, tapi yang kau cari disana, malah orang lain.
aku yang mendukungmu, menyayangimu, tapi yang kau inginkan, orang lain.
begini, hidupku selalu sebelah
tidak seimbang, aku menginginkan mu

aku selalu saja pura pura kuat, pura pura tegar, tidak peduli. tapi ketika aku mengatakannya, semuanya benar, semuanya benar..

aku merindukanmu, mencintaimu..

Rabu, 11 Mei 2011

ibeng dan melinda

kamu tau ngga beng, aku slalu bingung ngeliat kamu, tampang ada, gaya oke, kenapa deh ngga pernah punya cewe? padahal tuh ya setiap kamu jalan kesini, pasti aja banyak cewe yang ngeliatin kamu dari jauh. parah ih, masa ga digubris..

ya kamu itu, aku ini suka sama kamu, kenapa kamu ga sadar sadar juga sih, aku ini suka sukaaaa sukaaaaaaaaaaaaa sama kamu. kamu sih main nikah nikah aja sama si bayu, ga pernah mikirin aku bakalan patah hati

hahahaha, bodoh betul kamu ini. sudah malam ini, aku mau tutup. mending kamu pulang, atau apa mau jagain warnet ku ini?

boleh deh mel, daripada aku pulang terus diliatin mulu sama cewe cewe pinggir jalan, sama sekali ga asik. hahahahah.

banyak bacot deh. mending bantuin aku tutup semua pintunya, dan aku bisa pulang secepatnya tidur sama mas bayu.

huuuuuuuuu, yang pengantin baru, taunya tidur mulu..

hahaha, nite ibeng

nite mel.
dan senyumpun slalu tersungging dari bbirku ini, ketika melihatmu, melinda. :)

kemarin aku bertanya tanya, apakah berdosa jika aku mencintaimu dalam diam, melinda.. kau begitu bahagia dengannya, aku begitu miskin harta, kau tidak akan pernah bisa memilih, karena kau memang tidak punya hak memilih. tapi kau punya hak untuk menolaknya melinda, kau punya hak., tapi lihatlah, kau begitu bahagia dengannya, kau lupakan aku,. tidak, kau tidak pernah melupakanku, aku tau itu. karena kau tetap disini, slalu ada untukku.
dan cinta ini,
kau cukup tau, jika kau butuh bantuan, siapa orang nomor 1 yang paling bisa kau andalkan, itu aku.
dan kau juga begitu, kau tidak pernah mengatakannya, tapi kau melakukannya, kau tau aku tidak punya rumah, saudaraku tidak ada lagi, ayahku entah dimana, ibuku apa lagi. kau berikan aku tempat berteduh, sekali lagi melinda. kau menjadi malaikatku, sekali lagi.
bahkan aku tidak percaya malaikat itu eksis, tapi dengan eksistensimu, malaikatku ada. yaaa, ada, kau lah malaikatku.


kembali

Jadi, kita mulai disini.
aku tidak punya harta lagi sekarang. semuanya ludes des des. kenapa? karena kemarin aku menanamnya, barangkali itu akan tumbuh menjadi pohon duit. dan aku tidak akan kehabisan duit.. lagi.
kapan terakhir kali kamu kehabisan duit sayang? tidak tidak pernah. aku selalu mendapatkan sumbernya. Lantas untuk siapa kamu menanamnya sebenarnya? aku menanamnya untuk dia, Ibeng, dia membutuhkannya. seperti orang orang sebelumnya yang membutuhkan kehidupan yang nyata. bukan hanya terjepit disela sela ketidakmampuan. Kau tau itu, aku tidak menyukai ketidakmampuan, aku mencintai keinginannya mencari kehidupan. aku menyukai semangat hidupnya di sela sela keterjepitannya. dia bukan bodoh, dia hanya tidak pintar menebak semua hidupnya. dimana keluarganya, ayahnya, ibunya, saudara saudaranya. bahkan aku. dia tidak pernah bisa menemukan aku.

makan Kharisma, kau lah yang harus menemukannya. jagalah dia seperti kau menjaga mereka. tidak perlu terlalu dekat, karena dia memiliki caranya sendiri.

baiklah, kau tau aku selalu bisa diandalkan..

ajak dia menunggu ku hingga aku tiba, Kharisma..
dan dia datang lagi, membawa harapan dan serpihan yang tertinggal, meletas jauh mengarungi samudera biru, yang ajaib. aku terkulai lemas menunggu ceritamu sayang. ayo lah, ceritakan pada ku semua yang membuat mu gundah gulana. ledakkan semuanya. disini, bersama ku.. aku akan selalu bersama mu, melintasi jagad ini.. mulai lah, sekarang..

Jumat, 22 April 2011

kala pertama kalinya

Dan ketika dia lahir, jelas dirimu tak berada disini.
Dan ketika itu ku beri nama ia, “DAMAR” yang berarti seorang lelaki yang kokoh.
Namun ia adalah seorang wanita, yang kokoh pula pastinya.
Dan aku menunggu mu.


kata dammar

hari ini sama. Seperti hari kemarin, tetap sama. Diam dan senyap. Itu lah yang dirasakan oleh wanita yang baru saja dicampakkan. Dan akan slalu merasa dicampakkan. Sedikit bingung, mengapa para lelaki itu hanya datang dan pergi tanpa seizinku. dan aku, tetap diam. Seperti kemarin. Mengapa dirinya harus meninggalkan ku? Bukankah dirinya yang mengatakan dia sangat mencintaiku//

dan pagi ini sangat cerah, burung burung berkicau dengan bahagianya menyambut hari, dan aku.. mencoba hal yang sama seperti yang mereka lakukan. Mencoba untuk tersenyum.

Kemarin aku mencoba hidup praktis. Membeli semua yang serba instant. Seperti mi instant, kopi, air mineral, dan sebagainya dan aku juga membeli sebuah piring berwarna hitam. Dan juga cangkir berwarna sama. Semua hal yang dapat membuat ku lupa akan kehidupanku bersama mereka. LELAKI.

DAN AKU ADALAH SEORANG WANITA. Ahh yaa,, itu dia.. aku adalah seorang wanita. Bernama Dammar.

Aku tersadar dari lamunanku. Sudah dari tadi suara nyaring alarm kebakaran berteriak, namun entah kenapa baru tersadar sekarang. Yah., itu lah salah satu hobby ku selain memasak, yaitu, mengkhayal.

Di tempat tinggal ku ini, semua orang sudah terbiasa dengan suara alarm kebakaran yang membangunkan setiap pagi. Dan entah siapa yang dengan sengaja iseng membunyikannya. Namun itu terbukti cukup efektif.

Akhir akhir ini aku cukup sering terlambat datang ke SUNSET-tempat ku bekerja sebagai juru masak. SUNSET adalah sebuah café yang kebanyakan menyediakan hidangan dengan menggunakan lemon, orange dan strawberry. Entah mengapa, dimataku 3 buah itu adalah akar dari sesuatu yang istimewa. Dan aku mewujudkan semuanya menjadi sesuatu yang benar benar istimewa.

Akhirnya setelah sekitar 2 km berjalan, aku sampai di teras sunset. Jono dan joko sudah menunggu di depan pintu.

Dua asisten kembarku.

kata warman

keributan yang ditimbulkan rere dan roro, sepasang adik kembar saya membuyarkan konsentrasi saya. Bayangin aja, si rere Cuma cerita tentang temen chatting nya yang namanya galang yang sumpah, ngga penting banget. Ngapain juga kenalan melalui dunia maya yang ngga pernah ketemu dan ngga tau asal usulnya. Bisa aja kan itu penjahat. Wew.

“warman, udah jam 8, kamu apa tidak pergi kerja ??”

Lengkingan suara ibuku terdengar dari luar dan itu cukup membuatku LEBIH tersadar lagi.

Hidup buatku, bukan sekedar cinta, tapi pengorbanan dan perjuangan.

“ya bu, ini saya sudah selesai.”

“kamu itu ya, mbok kalau sudah pagi langsung keluar, jangan pakai diem, terus termenung, oalah ndukk.. mikirin apa sih kamu?”

“saya hanya mikirin ibu kok. Hahaha”
Sambil memijiti pundaknya saya pun mulai mengajaknya bercanda. Dan saya dapat merasakan senyuman hangat yang perlahan tersungging dari bibirnya.

Dia adalah orang yang sangat ingin saya bahagiakan di dunia ini. Dia adalah semangat saya, ibuku.

“kak besok kita jadi kan ke kolam renang??”
“ouhh jadi dumm. Kan kakak dah ambil cuti besok sayang..”

“bu, saya pergi dulu ya.. Assalamualaikum”


Saya pun harus pergi berjuang mencari biaya hidup buat mereka orang yang kusayangi. Namaku mulawarman, aq mencintai bunga. Karena itu aku membuka sebuah usaha kecil kecilan di jl. Mulawarman. Dan toko itu bernama “mulawarman in soul”. Kurasa cukup terkenal, dan pelanggan ku biasa menyebutnya mins. Cukup gaya menurutku. *tertawa dalam hati.

tau tidak kalau sebenarnya bunga itu akan mekar lebih indah jika orang yang menanam dan merawatnya juga mekar. Aku sendiri juga tak mengerti apa yang dimaksud mekar.

Ya yahh.. terlalu rumit.

Dan aku..

Melihatnya..

Wanita itu lagi. Berjalan dengan lunglai. Kurasa dia tak lagi punya harapan hidup. Ingin rasanya dalam hati ku soraki ia agar menjadi lebih semangat.

“HEI WANITA DI SEBERANG!! HIRUP LAH UDARA MU HAHAHAHA”

Kurasa ia tak menyadari teriakan ku ini untuknya. Ahh. Sudah lah, jangan sampai orang mengira aku ini gila.

Tunggu dulu, sepertinya aku mengenalnya.

kata joko dan jono

Kadang terlahir menjadi seorang yang kembar bukanlah hidup yang mudah. Namun seperti kata orang tua yang bijak (kami pun lupa siapa dia)

“NIKMATI LAH HIDUP,MAKA HIDUP AKAN MENJADI LEBIH MUDAH DAN MENYENANGKAN”.

Kami terlahir kembar. Aku joko, dan aku jono. Dua lelaki kembar yang bekerja di sebuah kafe punya bu dammar. Bu dammar, wanita yang cantik anggun. Namun akhir akhir ini wajahnya penuh dengan lipatan. Ahh, lipatan yang memperkeruh wajahnya.

Sebenarnya kami lebih merasa senang jika ia tersenyum seperti dulu, namun yah. Dirinya bukan dirinya lagi. Ini karena lelaki itu. Gugun. Dari namanya saja kami sudah tak begitu suka. Nama yang sama sekali tak berkelas.

Dan lalu…

BAM!.

Dia terluka.
Bayangkan saja, seorang wanita yang sangat kami sayangi, bahkan senyumnya saja sudah membuat kami bersemangat untuk berkreasi. Namun karena lelaki tak berkelas yang bernama gugun yang sangat kejam dan menyebalkan sampai membuat kami ingin muntah hanya dengan mengingat namanya saja, telah membuatnya bersedih hati bagaikan tak mempunyai semangat hidup.

Sebenarnya kami bingung, dari mana kami berasal?
Ibu kami dimana?
ayah kami dimana?
Entahlah

Dan lalu muncul orange, strawberry, dan yaaa.. lemon.

Sesungguhnya yang muncul adalah bu dammar.

Dia membuat kami merasa lebih berarti.

Mungkin karena hal itu manusia dilahirkan.

Untuk membuat rekannya menjadi lebih menghargai hidup.

Dan dirinya melakukannya.


kata warman

Hari ini giliran saya mengambil raport rere dan roro di sekolah mereka setelah semester lalu ibu yang melakukannya. Kakak mana yang tak bangga mempunyai saudara kembar seperti mereka. Rere dan roro. Dan yah, mereka sepasang. Mereka unique. Dan mereka PINTAR.

Hal itu yang membuat saya. Ahh,, bisa dibilang kelewat bangga dengan mereka

“kak warman, kenapa diem gtu sii??”
“iya kak, kita ada buat salah ya ke kakak??”
“uhh?? Ngga ada.”

Untuk yang kesekian kali saya terhanyut lagi dalam lamunanku. Aduh warman, apa sih yang kamu lakukan? Selalu begini, terhanyut dalam lamunan yang tak berguna.

Dan lalu lagi lagi aku melihat dirinya, wanita itu. Ia berjalan di kafe seberang sekolah rere dan roro. Ia sedang termenung. Aha.. apakah dirinya mempunyai hobby yang sama denganku? Jika iya, wah, senangnya saya, berarti saya bukan orang yang aneh.

Rapat pun dimulai. Dan dengan segera saya menghentikan penjelajahan dalam lamunan saya tepat ketika guru memasuki ruang pertemuan.

“orang tua dari rere subagyo!”

Ahh nama rere dipanggil pertama dan dengan sangat pasti saya harus maju ke depan.

“dengan bapak mulawarman?”

“benar sekali bu, bagaimana nilai rere?”

“seperti biasa,baik sekali”

Dengan hati penuh rasa bangga dan penasaran, saya pun kembali ke tempat duduk saya semula dan memandang rere penuh bangga. *tak lupa tersenyum.

“ dilanjutkan dengan roro subagyo di peringkat kedua.”

Dan saya maju lagi. Dan saya pun tersenyum kembali. Kakak mana yang tak merasa haru jika kedua saudara kembar ajaibnya mendapatkan prestasi yang sangat luar biasa. Rasanya saya ng bakal ngerasa capek dengan prestasi mereka yang sangat membanggakan begitu.

Seandainya ayah melihatnya re,, ro,,

kata dammar

Hari ini di sunset ada perayaan meriah pasangan kaya, mereka bahkan menraktir semua tamu yang hadir pada hari ini. Beruntungnya pasangan yang saling mencintai itu.

Kadang saya malah berfikir, apa ada lelaki di dunia ini yang mau mencintai saya dengan sepenuh hatinya, menerima ku apa ada nya. Rasanya sangat sulit sekali menemukan lelaki seperti itu.

Jangan lagi

Jangan lagi

Aku ngga boleh merasa terpuruk lagi,

Dammar.. dunia ini luas. Banyak yang menyayangi kamu

Kenapa aku harus slalu merasa sendiri? Kenapa? Apa salah ku? Kenapa dirinya pergi meninggalkanku tiba tiba?

Padahal saat itu aku begitu mencintainya,
Begitu pula saat ini.
Aku tetap begitu mencintainya.

//you are my angel you my darling bby..

Mobile phone ku berdering. Ternyata meina mengirim sebuah text msge untukku

Dammar. Lagi ngapain lw?

Segera ku balas sms itu ke meina.

Lagi diem, lw?

Sms standard yang sering ku kirim ke meina. Kira kira ada apa meina ngsms aku.

Lw dirumah kan? Kita ke pantai yaa.
Liat sunset.


SUNSET??

Sudah lama aku melupakan ritual ku itu. Bermain di pantai sambil melihat sunset. Sunset yang begitu indahnya, membuatku lupa akan kesendirian ini.

ARGHH..

Apa iya aku bisa lupa??

Sedang dirinya slalu terbayang di wajahku.

OK. Lw kerumah gw ya, jemput :D

Send..

Gw udah dijalan bu..


Dan sore ini aku akan melihat kembali kenangan demi kenangan itu. Di tepi pantai bersama sunset dan meina.

KATA joko jono

hari ini libur dari sunset. Kami mencoba mengisi hari dengan pekerjaan amal yang sangat menyenangkan. MEMBERSIHKAN PANTAI.


Kami, sangat menyukai pekerjaan ini. Disamping bisa melihat wanita cantik nan seksi. Kami juga bisa mendapatkan ketenangan pribadi dan tentu saja menambah inspirasi untuk membantu bu dammar membuat hidangan hidangan spesialnya. bu damar yang baik itu slalu memberi kesempatan pada pegawainya untuk bebas mengkreasikan sesuatu dan tentu saja dia slalu memberikan pengarahan kepada kami. Dua manusia yang sangat mirip.


WELL. PANTAI, WE’ RE COMING;

kata dammar

Tadi saya pergi ke pantai bersama sepasang adik kembar saya. Tentu saja sebagai hadiah atas segala prestasi mereka. saya bukannya orang kaya yang dapat menghambur hamburkan uang sesuka saya. Dan mereka tau akan hal itu. Dan untungnya mereka sangat menikmati hadiah saya ini.

MEINA. Tadi saya bertemu dengannya. Di pantai, dia bersama wanita yang sering saya lihat. Wanita lusuh yang tak mempunyai gairah hidup itu. Meina sepupu saya, anak dari adik alm ayah saya yang sangat berkecukupan. Dan tentu saja dirinya lah yang memberikan saya modal untuk membuka MINS.

Ketika akhirnya senja pun datang.

Sunset tlah berlalu.

Dan aku pun beranjak pulang.

“warman, warman.”

“ya bu?”


“ada yang mencarimu di bawah, katanya dia teman Meina.”

“Meina? Dia bersama Meina? Kenapa tidak disuruh masuk saja dulu bu? Saya sedang menyelesaikan laporan keuangan Mins.”

“warman, dia sendiri. Turunlah sebentar saja ke bawah. Mungkin ada hal penting yang ingin disampaikannya.”

“baiklah bu.”

Dan ketika aku turun kebawah, aku mendapati dirinya tentu saja dengan raut yang sangat memprihatinkan itu. sedang menekuk wajahnya ke bawah.


“jadi lw ke rumah si warman? Sepupu gw itu?”

“iya, napa lw? Gak boleh gw kesana?”

“ngpain lw kesana mar??”

“ya gw.. gw nanya in no hape dy..”

“ya kan lw bisa nanya ke gw, toh dy sepupu deket gw kan??”

“yaa.. gw sekalian mau ketemu dy buat mastikan bener ga ya dy itu si mulawarman temen smp gw dluu...”

“heehh?? Emang dah sedeng kali ya otak lw. Emang nya skrang lw udah tau apa dy beneran temen smp lw itu?”

“ya jelas gw udah tau dong sayang...”

“laa?? Jadi kenapa lw ga bilang dari tadi?? Jadi dy beneran temen lw itu??”

“ya bukan, ternyata gw temenan ma si warman itu bukan sejak smp. Tapi sejak sma. Emang sih dulu
waktu smp gw satu smp ma dy. Tapi gak deket.”

“huahahahahahahahahahahhahahha”

“eehh.. nape lw ketawa kaya kesetanan gtu naa??”

“yah gw lucu aja liat memory otak lw. Bego lw dasar.. sama kayak muka lw.. BEGOOO TENAN!!”

“SIAL LW”

“BIAR.. BWEEEKKK..”

Itulah dammar. Dammar sahabat gw. Dammar yang selalu membuat orang disekelilingnya tersenyum bahkan tertawa tawa seperti layaknya orang yang tak waras. Ahh dammar, mana ku tahu kehadiran seorang gugun dulu merubahmu.

Dammar, sahabatku. Pertemuan kami cukup aneh. Tapi kuakui dia sahabat yang baik.
Saat itu seperti biasa gw lagi bosen dengan pekerjaan gw di kantor. Jadi gw pengen ngopi. Nah pas gw nyari warung kopi, gw malah nemu kafe yang warna cat nya itu meriah banget. Gw aja nyampe ngira kalo itu bukan kafe, tapi sejenis toko buah kali ya. Dan karena gw penasaran. Ya gw masuk aja ke kafe itu. dan ternyata itu adalah sebuah kafe. SUNSET namanya. Dan gw hobby banget ngeliat sunset, jadi gw cobain aja minuman disitu.

Pada awalnya gw ga dapet tempat duduk.karena tu kafe udah penuh. Tapi orang orang yang datang ke kafe itu tetap dibuat tenang dengan suasananya yang memang damai banget.

Dan disana lah gw ketemu sama dammar. Dia lebih senang di panggil juru masak dari pada koki. Memberi rasa di setiap hari gw. Itulah mungkin guna sahabat.

Terus bersama hingga si gugun dateng dan pergi setelah memporak poranda kan dammar.

Dan tadi malem pas gw flatnya, untuk pertama kali setelah ditinggal gugun dia tampak BERSEMANGAT.

Aku harap ini adalah titik bangkitnya sahabatku DAMMAR.

Aku bertemu dengannya, orang yang tak kusadari slalu ada untukku ketika aku masih sma dulu. Kami dulu memang dekat. Bahkan dulu kami slalu berbincang bincang melalui telfon hingga pagi. Walaupun sekarang mungkin dia lupa. Karena setelah dia masuk universitas, aku menjadi sangat jarang berkomunikasi dengannya. Sampai aku mendengar jika dirinya sudah sibuk menjadi asdos alias asisten dosen.

Dulu aku mengira dia akan bekerja di perusahaan perkebunan besar ataupun mungkin di laboratorium pertanian. Tak kusangka ia malah mewujudkan cita cita besarnya menjadi seorang tukang bunga sukses yang merawat bunga.

Dirinya yang sekarang..

Dia begitu bersemangat tampaknya. Dia penuh dengan keanggunan yang tak dimiliki setiap pria, penuh wibawa. Seperti seorang bapak bapak saja layaknya. Tapi dia belum menikah.

adik kembarnya. Dulu mereka belum sekolah dan sekarang, lihat mereka. Telah tumbuh menjadi jiwa jiwa yang anggun seperti kakak mereka.

Aku begitu menikmati pertemuan itu. hingga rasanya aku tak memikirkan berbagai rasa yang kemarin aku rasakan.

Mungkin masa lalu masih terlalu angkuh untuk membuat kami bersama. Juga sekarang. Terlalu dini, keangkuhan itu masih ada dan tersimpan di masa lalu ku.


Apakah ada manusia kembar diluar sana yang merasakan sesuatu seperti kami ini, begitu dekat. Saling melengkapi dan menyayangi. Mungkin itu sebabnya mengapa kami di lahirkan bersama. Karena kami saling membutuhkan dalam kesendirian kami. Mungkin memang kami ditadirkan untuk dilahirkan tanpa mengenal siapa mereka yang telah mewariskan darah mereka kepada kami.

Siapa pun mereka, kami tetap tak pernah peduli. Karena tetap saja. Kami, atau pun aku dan aku, tak pernah sendiri.

Slalu ada aku yang lain untuk melengkapi aku yang ini.

TERNYATA...
Dia, namanya Dammar. Orang yang dulu pernah membuka fikiran ku untuk melihat betapa besar nya cakrawala ini. Yang membuatku ingin membuktikan ke semua orang jika dunia ini besar, dan membahagiakan.

Kemana dia selama ini?

Aku begitu dan begitu saja melupakannya dalam hidupku. Padahal dia adalah sosok yang menyenangkan. Yah, dialah wanita yang menggugurkan semua kesombongan ini. Aku begitu sombong dengan segala kepintaran dan ketampanan ini.

Bagaimana tidak, semua wanita di sma saya dulu memuja muja saya. Bahkan ada yang hampir setiap hari menghubungi ke ponsel saya hanya untuk mengingatkan saya untuk makan. Ahh.. betapa gila kehidupan saya ketika sma.

Kudengar rencana nya ia melanjutkan pendidikannya ke luar negeri. Dan aku fikir, mungkin kami akan bertemu lagi nanti. Dan aku melupakannya. Karena saat itu begitu banyak wanita memukau di hidupku. Dan itu menyilaukanku.

“kamu, kamu.. mulawarman, benar tidak?”

“ia saya mulawarman, kita sudah berkenalan di pantai tadi kan??”

“yah.. saya ingin memicarakan sesuatu yang penting dengan anda”

“ok, saudari ..”

“DAMMAR, nama saya dammar.”

“saudari Dammar, silahkan duduk”

“terima kasih”

“umm.. sebenarnya saya agak sungkan menanyakan hal ini sama kamu, dulu saya mempunyai teman smp yang bernama mulawarman,. Apakah benar itu kamu? Karena saya lihat, kamu mirip banget sama temen saya itu dan saya agak sungkan untuk nanya hal ini ke kamu sebenernya...”

“wahh.. dammar?? Yah,, saya dulu pernah dekat dengan seorang teman saya bernama dammar ketika saya sma.”

DAN SAYA MULAI INGAT..

“DAMMAR??? JADI KAMU DAMMAR????!!”

“hehehehheehehheheehh..”

“gimana kabar kamu dammar? Gimana pendidikan kamu? Jadi sekarang kamu bekerja dimana??”

“warman.. warman.. semuanya baik baik saja.”

“masih sering bermasalah dengan makhluk yang namanya lelaki?”

“huhuahahaha”

“jadi..??”

“gak mau peluk aku sebentar aja??”

“gak muhrim tau..!”

“yah, seperti biasa, kemarin aku baru ditinggal sama lelaki cukup berarti mengisi hariku.”

“waw.. kamu gak pernah berubah.”

“bukan salahku tau.!! Mereka yang ninggalin aku dengan alasan yang ngga logika.”

“karena apa? Karena kamu baik banget?”

“ho’oh..”

“dasar.. tampang bego kamu, cara kamu ketawa, gak pernah berubah yaa..”

“tapi awalnya kamu ngga langsung ngenalin aku.”

“penampilan merubahmu menjadi wanita yang anggun, Dammar.”

“ohya? Dari dulu emang aku slalu membuat ku terkagum dan lupa diri warman.,” dia mengerlingkan matanya, seperti dulu.

“kamu. Tetap sama, dammar yang slalu tertawa.”

“dan buat kamu jadi lupa bernafas karena terlalu banyak omong? Kalau saja fans kamu dulu tau kalau kamu ini cerewet.. hahahahahahahhah”

“jangan melecehkan ku mmarr..”

“tapi.. aku merindukanmu.”

“yaa.. kamu sahabat yang kembali kutemukan mmar.”

“mana ayahmu, aku ingin bersalaman dengan bapak professor lagi.”karena dia hanya mengenal ayah dan adikku, dia tak terlalu mengenal ibuku, karena ibuku tertutup.

“dia sudah meninggal mmar. 3 tahun lalu.”

“maaf man, aku ngga maksud.”

“jadi jadi, gimana kerjaan kamu, sekarang kamu kerja dimana? Gimana ceritanya kamu kenal dengan sepupuku meina??”

“yah, meina itu salah satu pelanggan favorit di kafe ku.”

“jadi jadi jadi kamu sekarang punya kafe???”

“yah, kamu harus datang ke kafe ku. Aku undang kamu mencicipi hidangan spesial di kafe ku setiap hari. Sama seperti meina. Uhh.. dia rakus banget. Ehehehe”

Dan perbincangan itu berlanjut. Dan kembali seperti dulu. Aku seperti lupa bernafas. Wanita ini, sungguh mengagumkan.

“dammar dammar...”

“Uhh.. ya?? Kenapa?”

“Makasii yah, kamu udah datang lagi. Kamu sahabat terbaikku.”

“Iyaa.. sama sama. Aku balik dulu yah, aku mau ke tempat meina. nganter tas dia ketinggalan di flat ku”


“Oh, ok, mau aku anter? Gak usah deh, kamu kan bisa sendiri. Hehehehehe”

“Sialan kamu!!”


Kami bertemu dengan seorang ibu yang sepertinya sangat kesepian. Kami bisa melihat sinar itu di wajahnya. Jauh lebih muram dan lusuh dari pada wajah bu dammar kemarin. Ketika bertemu dengan ibu itu, rasanya kami ingin pada saat itu juga membuatnya tertawa. Minimal tersenyum. Mungkin itu akan menyenangkan hatinya.

Ingin kami mengenalnya.

Dengan kesendirian nya.

Mungkin kami dapat menghiburnya.

Mengisi hari nya sebagai anaknya.

Betapa kami rindukan seorang ibu.

Kami tak rindu,, tapi kepingin.

Sampai sekarang, aku tetap bingung. Apa yang dicari oleh dammar. Mengapa ia tetap saja sama. Slalu menemukan lelaki dan lalu menangis karenanya. Betapa aku tak bingung dengan hidupnya yang aneh itu. dia bagaikan mencicipi setiap lelaki dan lalu di usir oleh lelaki itu.